AC Cerdas Berbasis Komputer (Inverter) vs AC Konvensional

standar.org | Air Conditioner (AC) adalah salah satu peralatan rumah tangga yang paling banyak memakan listrik. Tahukah Anda listrik di rumah maupun di kantor ternyata menyerap energi listrik sebesar 60%?.  PT EMI (Persero) telah melakukan audit di beberapa perkantoran besar di jakarta dan memang terbukti. Mengapa bisa demikian besar? Karena dalam komponen-komponen yang ada dalam AC tersebut banyak menyerap
listrik untuk membuat udara dingin dengan cara menyerap udara panas.

AC Cerdas Berbasis Komputer (Inverter) vs AC Konvensional
image from buanapaksa.com

Maka jika Anda memutuskan memasang AC di rumah atau di kantor, sudah sewajarnya memilih AC hemat
listrik. Disinilah peran teknologi inverter yang berbasis komputer diterapkan. Untuk menjelaskannya, mari kita gunakan contoh pada setting suhu sebagai upaya dalam meningkatkan hemat energi.

Jika di siang hari yang panas kita memilih suhu 25° C pada AC tanpa inverter, AC otomatis akan mati sendiri
ketika suhu ruangan sudah dibawah 25° C dan akan hidup lagi pada saat suhu naik diatas 25° C. Hal ini akan terus berulang dan akan menyebabkan banyak energi listrik terbuang sia-sia karena tarikan tenaga listrik yang dibutuhkan kompresor secara terus-menerus.

Selain itu gangguan oleh adanya suara air conditioner yang hidup dan mati berulang-ulang dapat dihindari. Pada AC inverter, dimungkinkan untuk menjaga ruangan pada suhu tertentu tanpa AC harus hidup dan mati berulang-ulang.

Pada AC teknologi inverter yang terintegrasi di dalam unit outdoorcompressor AC di dalam unit outdoor mengubah tingkat kompresi refrigerant, maka dalam proses tersebut dimungkinkan pengaturan suhu. Pada kenyataanya, pengaturan ini diperoleh dari pengubahan kecepatan motor di dalam compressor AC. Karena kecepatan motor dapat dikontrol dengan halus pada berbagai tingkat, inverter control memungkinkan AC tidak hanya hemat listrik, namun juga mampu melakukan pengaturan suhu yang lebih baik. Fungsi kunci dari inverter ini terletak pada komponen yang disebut microcontroller.

Ada beberapa keuntungan jika menggunakan AC inverter. Yaitu, waktu yang lebih cepat untuk mencapai suhu ruangan yang kita inginkan dan “tarikan” pertama pada listrik sepertiga lebih rendah dibandingkan AC yang tidak menggunakan technology inverter. AC inverter juga lebih hemat energi dan uang karena teknologi ini menggunakan 30 persen lebih kecil sumber daya dibandingkan AC biasa. Beberapa merk AC bahkan mengklaim dapat menghemat listrik hingga 60 persen dibanding AC tanpa inverter. AC jenis ini juga dapat di-manage melalui jaringan Wi-fi/ internet untuk monitoring maupun controlling serta jauh lebih mudah perawatannya karena ada indikasi error pada system, serta adanya kompresor cadangan pada semua outdoor unitnya.

Namun, AC inverter juga memiliki kelemahan. Salah satunya, harganya saat ini masih terbilang mahal. Yaitu, 30 persen di atas harga AC konvensional yang membuat kita enggan melirik AC inverter. Namun kalau ditelaah lebih jauh, ‘cash back’ bisa kita peroleh dari penghematan energi kurang dari 1 tahun.

Teknologi AC inverter sudah dilengkapi dengan CPU dan sudah terbukti andal, efisien energi, melampaui banyak aspek dari sistem AC lama seperti AC Sentral, AC Split, atau AC Split Duct. Jadi dengan AC inverter satu outdoor bisa digunakan untuk lebih dari 2 indoor AC atau lebih.

Bagaimana dengan refrigeratnya? AC berteknologi inverter tidak lagi menggunakan R22, standarnya adalah menggunakan R410A yang sedikit menggunakan CFC, sehingga membantu mengurangi efek emisi gas rumah kaca, AC ini juga kompatibel untuk di retrofit menggunakan hydrocarbon.
Demikian pencerahan sederhana yang dapat disampaikan. Semoga dapat bermanfaat.

oleh:
NOVAN HENDIAN
General Support/Asset Management
_energia(Energizing-Asia) edisi-23juli2013_

Post a Comment for "AC Cerdas Berbasis Komputer (Inverter) vs AC Konvensional"

Komentar Dengan Facebook