standar.org | Sesama teman memang diwajibkan saling bantu-membantu. Urusan bisa tidaknya bantuan, itu nomor sekian. Coba ingat-ingat, banyakan mana Anda meminjam barang teman dari pada meminjamkan barang??? Kalau ternyata meminjamkan lebih banyak itu artinya Anda termasuk orang yang berhati mulia :D
 |
| image from elasq.files.wordpress.com |
Masalah yang timbul ketika tidak adanya kesadaran, baik itu si peminjam dan yang meminjamkan. Tapi pengalaman membuktikan kesadaran si peminjam lebih cenderung hilang ketika barang yang dipinjamnya sudah berhasil ia dapatkan.
Buktinya, dan coba tanyakan kepada diri Anda sendiri :
- Ketika Anda berniat untuk meminjam Laptop (misal) ke teman, dan teman Anda menyanggupi, dengan sigap Anda datang On-Time sesuai dengan waktu yang ditentukan, bahkan belum tiba waktunya Anda sudah berdiri di depan rumah teman Anda sambil mengetuk pintu.
- Ketika tiba waktunya masa pinjaman berakhir (misal ada kesepakatan), atau jika teman Anda lagi membutuhkan Laptop dan ingin Anda mengembalikan secepatnya, apa yang terjadi??? sikap sigap Anda ketika pertama kali meminjam Laptop hilang begitu saja, kesadaran Anda akan pentingnya Laptop itu jadi pudar, selalu saja ada alasan sehingga Anda tidak bisa datang untuk mengembalikan Laptop tersebut, hingga akhirnya teman Anda justru yang menjemputnya sendiri, sungguh tragis.
Memang tidak semuanya demikian, ada pula yang punya kesadaran tinggi, termasuk Admin sendiri kadang menyepelekan barang pinjaman sehingga barang tersebut berada di rumah dalam waktu yang lama.. :)
Itulah Fenomena Pinjam-Meminjam Barang yang mungkin kita sendiri selalu abaikan. Semoga dengan Tulisan ini, bisa menyadarkan Admin dan rekan-rekan akan pentingnya suatu Kepercayaan :D
Post a Comment for "Fenomena Pinjam-Meminjam Barang Teman"