standar.org | Peribahasa "rumput tetangga lebih hijau" sudah dikenal sejak dulu, yangmana umumnya diartikan sesuatu milik orang lain selalu lebih baik / indah daripada milik kita sendiri. Jika disimpulkan, kehidupan orang lain lebih bahagia daripada kehidupan kita.
Ternyata hal itulah yang Saya alami sekarang, rumput tetanggaku ternyata memang lebih hijau, ini dibuktikan kalau Saya selalu gagal membuat "keluargaku" betah berada di halaman rumah sendiri, "mereka" lebih senang berada dan main di halaman rumah orang lain.
Sebelum berlarut-larut, Saya mau luruskan dulu biar tidak salah kaprah, rumput yang Saya maksud disini adalah pengertian secara harfiah, artinya benar-benar rumput, rumput tetangga jauh lebih hijau dan subur daripada rumput di depan rumah sendiri :D, dan "mereka" yang Saya maksud adalah 2 ekor kelinci yang Saya beli dari seorang teman bernama Edy Supriadi, awalnya cuma beli satu tapi malah dikasih gratis satu ;;).
 |
| 2 ekor kelinci (abit dan ichi) yang lagi asik makan di halaman rumah yang tandus b-( |
 |
| 1 kelinci (ichi) sudah siap-siap kabur ke halaman rumah tetangga |
 |
| dan ichi akhirnya kabur :D |
 |
| saking betenya di halaman rumah sendiri, kelinci sibuk menggali lubang di dalam kandang untuk kabur |
 |
| si ichi bebas makan rumput di halaman depan rumah tetangga |
Kelinci-kelinci ini bisa sebagai "keluarga" karena pada dasarnya mereka bisa menghibur anak Saya, Jinan disaat waktu senggang, biasanya di waktu sore hari, dan memang tujuan awal beli dan pelihara kelinci hanya untuk teman main Jinan berhubung, Jinan selalu kesepian dan bosan main sendiri karena belum punya adek (saat beli, Jinan belum punya adek). :D
Kelinci emang suka gali-gali lubang gitu, dulu punya saya juga pada bolong tuh tanah bawahnya.
ReplyDelete